Eros & Psyche

  Eros & Psyche copy

Cast :

Myungsoo1Kim Myungsoo as Eros –dewa cinta.

SuzyBae Suzy as Psyche –manusa biasa.

Ji HyunJun Ji Hyun as Aphrodite –dewi kecantikan/dewi cinta.

SunggyuKim Sunggyu as Oracle –penjaga kuil penyembahan dewa.

Soo HyunKim Soo Hyun as Zefiros –dewa angin barat.

Chae WonCho Chae Won as Persephone –dewi dunia bawah.

 MinhoChoi Minho as Hades –dewa dunia bawah.

SiwonChoi Siwon as Zeus –dewa langit/penguasa dewa.

Genre : Mitologi Yunani, Romance, Fantasy

Length : One shoot

Poster & Storyline : Rosaliaaocha

**

“It’s hard to be with you…”

**

*NB : Cerita fiktif berdasarkan mitologi yunani yang diambil dari beberapa sumber. Dan cerita tidak sepenuhnya sama dengan mitologi. Bisa ditambah atau dikurangi sesuai alur yang diinginkan author-nya ^^ Well, it’s my version. Enjoy it!

**

Other stories :

Hades& Persephone copy Pygmalion & Galatea copy

**

Myungsoo… si dewa cinta yang bagi manusia terkadang disebut cupid. Wajah tampannya dengan kedua sayap indah melebihi keindahan sayap para dewi. Kulitnya putih bersih dan tubuhnya tegap rupawan dengan proporsi ideal. Tentu saja hal itu tak lepas dari peranan sang ibu yang cantik Jun Ji Hyun si dewi kecantikan. Tak ada yang bisa mengalahkan kecantikan sang dewi di dunia ‘atas’ sana. Dan tak ada yang meragukan ketampanan Myungsoo, keturunannya.

Namun…

Kelahiran Suzy, seorang gadis manusia biasa telah mengancam Ji Hyun. Gadis itu amat cantik bahkan dirumorkan melebihi dirinya. Bahkan para manusia yang mengagumi kecantikannya kini beralih pada Suzy.

Tentu saja itu membuatnya amat geram.

“Myung-ah…” Panggil Ji Hyun pada putra sematawayangnya.

Ne, eomma. Ada apa memanggilku?”

“Bisakah membantuku?”

“Tentu saja. Apa yang bisa kubantu?”

“Pergilah ke dunia manusia dan temui seorang gadis bernama Suzy. Lalu dengan panahmu buatlah dia mencintai seorang pria yang jelek. Sangat jelek.”

Myungsoo mengerutkan dahinya. Tak mengerti akan permohonan aneh ibu-nya. Tapi tentu saja dia tak bisa bertanya alasannya apalagi membantah.

“Baiklah, jika itu maumu eomma. Aku akan segera kembali.”

Ji Hyun tersenyum senang. Dia yakin dengan putranya itu yang selalu menurut padanya.

**

Myungsoo pergi ke desa Gwangju, tempat seorang gadis bernama Suzy yang diberitahu ibu-nya itu berada. Tak butuh waktu lama baginya menemukan sosok si gadis. Bahkan kini Myungsoo tengah memperhatikan si gadis dari dahan sebuah pohon besar di tengah-tengah taman bunga yang indah.

“Bunga-bunga cantik… apa kabar kalian? Kau tahu? Tadi pagi uri eonniedeul memarahiku lagi. Aku tidak tahu apa kesalahanku pada mereka. Apa kalian tahu?”

Myungsoo terkekeh geli mendengar percakapan Suzy dengan bunga yang tentu saja tak akan dapat menjawabnya.

Nugu?”

Suzy menoleh. Tepat ke arah sumber suara di atas pohon dekat tempatnya berdiri. Tepat di atas pohon, Myungsoo ikut terkesiap saat dia dengan lekat mampu menatap wajah Suzy lebih jelas. Kedua matanya yang tajam tak sanggup lagi berkutik. Terus menerus mengikuti ke mana gadis itu bergerak.

Beruntung, Myungsoo sudah membuat dirinya tak terlihat oleh manusia.

Yeppeo…” Gumamnya halus seperti suara angin berhembus yang kemudian masuk ke telinga Suzy.

Nugu? Apa ada seseorang di sini selain aku?” Tanya Suzy masih penasaran.

Myungsoo tersenyum. Menunjukkan manisnya senyuman di bibirnya yang bahkan mampu membuat matahari ikut tersenyum. Ini pertama kalinya pria itu bisa tersenyum sebahagia itu karena terpesona oleh seseorang. Bahkan seorang dewi di dunia-nya saja tak ada yang mampu melakukan hal ini.

Sementara itu, Suzy yang masih tak tahu kehadiran Myungsoo mulai ketakutan. Dia tak mungkin salah dengar. Tapi jika memang di sana ada orang lain dan tak menunjukkan dirinya, mungkin tanda jika dia harus pergi dari sana. Suatu makhluk mungkin hanya tak ingin diganggu.

“Aku harus bergegas.”

Suzy membereskan keranjangan berisi bunga yang dia ambil untuk kakak-kakak-nya di rumah dan segera berlari pergi dari taman bunga itu.

“Tung… gu…”

Juga meninggalkan Myungsoo yang kehilangan senyumannya seketika.

Myungsoo menghela nafasnya. Kembali terbang mencoba mengejar Suzy. Namun, dia ingat perintah ibu-nya saat satu-satunya panah yang dia bawa hampir saja jatuh mengenai seorang pria saat dia terbang terburu-buru.

Eotteoke…” Myungsoo meraih panah-nya sambil melihat ke arah Suzy yang tengah berjalan. “Mianhe eomma…”

Tanpa ragu, Myungsoo menusukkan panah asmaranya itu ke dirinya sendiri. Menjadikan dirinya sendiri yang mencintai gadis itu dengan amat sangat.

**

Hari demi hari berlalu. Dari langit, Myungsoo terus mengawasi Suzy. Menghalangi setiap pria yang hendak meminangnya. Juga memastikan ibu-nya tak tahu tentang keadaan yang sebenarnya. Sementara di dunia manusia, Suzy mulai resah. Kakak-kakaknya sudah menikah beberapa tahun yang lalu. Tapi sampai sekarang dirinya tak kunjung dilamar seorang pria pun. Dan keresahan itu diikuti oleh kedua orangtuanya.

Eomma… apa kita perlu bertanya pada dewa?”

Ibu Suzy melirik suaminya yang juga tengah resah. Pasalnya, putri bungsu-nya adalah gadis yang amat cantik juga baik hati. Tak ada yang meragukan itu bahkan sejak kecil, Suzy-nya sudah didambakan banyak orang. Tapi kenapa sampai saat ini tak ada yang melamarnya?

“Haruskah?” Tanya Tn. Bae kembali pada kedua wanita yang tengah menatapnya. “Aku yang akan menemuinya. Kalian tunggu di sini.”

Tn. Bae keluar rumah dengan harapan besar pada dewa yang mungkin akan memberikan jawaban.

Di sisi lain, Myungsoo yang tahu akan hal itu tersenyum lebar. Bergegas menuju ke gunung yang akan menjadi tujuan Tn. Bae. Di sana Myungsoo bertemu sahabatnya, Sunggyu si penjaga kuil penyembahan dewa yang tinggal di atas gunung.

Hyung, kumohon kali ini saja…”

“Kenapa tiba-tiba begini?”

Hyung…” Myungsoo menunjukkan aegyo-nya. “Aku janji akan membuat gadis yang kau sukai jatuh cinta padamu.”

“Cih… seperti kau tahu saja.”

“Wow… wow… kau meragukan dewa cinta sepertiku?”

Arraseo! Apa yang kau inginkan?”

Myungsoo tersenyum lebar. Sepertinya harapannya untuk bisa bersama gadis pujaannya akan langsung tercapai.

**

Tn. Bae turun dari gunung. Kembali ke kediamannya setelah berbicara dengan dewa di atas gunung –Sunggyu. Wajahnya menunjukkan frustrasi yang amat sangat. Seperti kesulitan untuk bicara dengan istri juga putrinya.

Appa sudah pulang?”

“Jadi bagaimana, yeobo?”

Tn. Bae duduk di kursi sambil menghela nafasnya yang amat berat.

“Tak ada pilihan lain. Suzy-ya, maafkan appa karena tidak bisa menikahkanmu dengan layak.”

Dahi Suzy mengerut begitu juga dengan ibu-nya.

“Apa maksudmu, yeobo? Maksudnya Suzy tidak bisa menikah?”

Aniya. Suzy akan menikah. Tapi takdirnya adalah menikah dengan cara seperti orang meninggal. Dia akan menikah dengan makhluk lain. Bukan manusia.”

MALDO ANDWE!” Ibu Suzy memekik. “Lebih baik putriku tidak menikah! Tidak boleh!”

Yeobo… tenanglah.”

MALDO ANDWE….” Ibu Suzy terisak. Dia tak tahu harus bagaimana. Dia takkan membiarkan putri kesayangannya itu menikah dengan tidak layak seperti itu terlebih akan menikah dengan makhluk yang bukanlah manusia.

“Tapi dewa berkata demikian atau Suzy kita akan menjadi pembawa hal buruk jika tidak secepatnya dilaksanakan.”

Mwo… mworagu?”

Ne. Jika dia tak menikah, dia akan membawa bencana. Jadi….”

“Aku akan menikahinya, eomma, appa. Siapapun itu atau apapun itu. Aku akan menikahinya.”

Suzy tersenyum tipis. Tekadnya sudah bulat. Dia tak mungkin tega membuat orang-orang disekitarnya terkena bencana hanya karena dirinya. Suzy bukanlah gadis egois.

“Baiklah. Upacaranya akan diadakan besok saat tengah malam.”

**

Hari pernikahan tiba. Semua orang mengenakan pakaian hitam layaknya menggelar upacara pemakaman. Tak ada kebahagiaan di sana meski sebenarnya acara yang sedang berlangsung adalah sebuah pernikahan.

Di langit… Ji Hyun tersenyum lebar mendengar kabar jika orang-orang membenci Suzy. Sosok gadis itu dirumorkan sebagai pembawa sial hingga tak ada lagi yang mengaguminya dan mulai kembali mengagumi sosok Ji Hyun.

“Aku percaya jika Myungsoo-ku melakukan tugasnya dengan baik.”

Myungsoo tersenyum ke arah ibu-nya.

Eomma… bolehkah aku tinggal di tengah hutan? Aku ingin hidup bebas sekarang. Lagipula aku sudah besar dan cukup umur untuk hidup sendiri kan?”

“Dan mencari pendamping.” Ucap Ji Hyun mengingatkan.

“Ya, dan mencari pendamping. Se-cantik eomma.”

“Hahaha… geurae. Lakukan apa yang ingin kau lakukan. Tapi jangan lupa untuk sering mengunjungiku, putraku.”

Geurom.

Myungsoo berpamitan dengan Ji Hyun –ibu-nya. Menuju tengah hutan di mana sebuah mansion telah berdiri untuknya. Yang dia lakukan kini hanyalah menunggu. Menunggu seseorang mendatangi mansion-nya malam ini.

**

“Suzy-ya…”

Ny. Bae terisak sambil memeluk putrinya. Kini Bae Suzy sudah menikah. Meski sampai detik upacara selesai dilangsungkan, tak ada satu pun yang mengetahui seperti apa sosok suami Suzy.

Eomma, nan gwaenchanayo. Jinjjayo…”

“Tapi…”

Eomma… aku akan baik-baik saja. Jika dewa berkata pria itu yang terbaik untukku, dia pasti lah yang terbaik. Kau percaya kan?”

Ny. Bae mengangguk pelan dan melepas tautannya. Membiarkan Suzy menaikki kereta kuda yang akan mengirimnya ke tempat si suami.

“Aku akan merindukan kalian.” Gumam Suzy sebelum memasukki kereta kuda-nya.

**

Perjalanan yang panjang harus dilalui Suzy. Gadis itu memikirkan banyak hal tentang seperti apa sosok suami-nya atau akan bagaimana rumah tangganya kelak. Bahkan sampai detik ini dia masih tak menyangka akan menikah dengan cara aneh. Tapi dia bersyukur karena itu artinya orang-orang di sekitarnya akan dijauhkan dari musibah. Setidaknya ada hal yang membahagiakan dari peristiwa ini.

“Sudah sampai, Nona.”

Suzy turun dari kereta kudanya. Kedua matanya terkesiap melihat sebuah mansion megah di tengah hutan lebat. Sebuah mansion amat besar yang mungkin diisi oleh sesosok monster atau manusia jadi-jadian –pikirnya.

“Silahkan masuk.”

Si kusir membukakakn pintu mansion dan membuat Suzy memasukkinya. Dengan langkah perlahan, Suzy melangkah memasukki area mansion yang lebih dalam. Sementara pintu sudah tertutup dan si kusir-pun sudah meninggalkannya seorang diri.

“Selamat datang, istriku…”

Suzy terkesiap. Dia mendengar suara memenuhi ruang tamu mansion tempatnya berdiri. Namun tak ada sosok apapun di sana.

N… ne.”

“Tidak perlu takut. Aku suamimu. Aku pendampingmu. Aku takkan mungkin menyakitimu. Hanya itu yang perlu kau ketahui, Bae Suzy.”

Sekali lagi Suzy terkesiap. Dia belum cukup terbiasa dengan suara-suara itu tanpa melihat sesosok makhluk pun.

“Ke… kenapa kau ti… tidak muncul?”

“Hmm… itu yang ingin kukatakan padamu. Aku memiliki satu syarat yang kau harus penuhi.”

“A… apa i… itu?”

“Jangan melihat wajahku! Jangan berusaha untuk melihat wajahku saat kita bertemu nanti. Kita bisa bertemu saat malam tiba tanpa secuil cahaya pun. Kita bisa melakukan apapun layaknya sepasang suami istri. Berbagi cerita, saling berpelukan, berciuman atau… bercinta? Tapi jangan pernah mencoba untuk melihat wajahku.”

Waeyo?”

“Cukup patuhi saja, sayang…”

Dada Suzy bergemuruh karena panggilan lembut itu dari suami yang tak diketahui seperti apa wajahnya. Namun dia begitu yakin jika suami-nya seseorang yang lembut dan baik hati. Baginya itu sudah cukup.

“Baiklah…”

Di sisi lain si suami yang ternyata adalah sosok si dewa cinta –Myungsoo- tengah tersenyum puas. Tanpa bisa dilihat oleh Suzy, Myungsoo tersenyum lebar dan hanya memperhatikan gerak-gerik Suzy yang akan menuju kamar –pengantin- mereka.

**

Suzy tak pernah salah dengan perkiraannya. Sosok suami-nya, Myungsoo, begitu manis, baik, dan lembut. Meski tak pernah melihat seperti apa wajah sang suami, Suzy tak pernah penasaran atau memaksa Myungsoo menunjukkan wajahnya. Toh dia sudah berjanji.

“Hari ini apa yang kau lakukan?” Tanya Myungsoo saat keduanya berbaring di ranjang besar mereka dengan kondisi gelap gulita.

“Hmm… memetik bunga anggrek di taman dekat sungai. Juga bermain dengan kelinci yang lewat di depan mansion. Ah ya, bolehkah aku merawat salah satunya dan membawanya ke mansion kita?”

“Apapun yang kau inginkan, sayangku.”

Kedua pipi Suzy merona. Lagi-lagi suara lembut Myungsoo juga panggilan sayangnya mampu membuat jantungnya berdetak kencang.

“Kenapa diam?”

A… ani.”

“Mukamu pasti merah dan jantungmu berdetak sangat kencang.”

Ne? Mwoya… sok tahu sekali.”

“Aku tahu. Bahkan suaranya terdengar sangat keras. Seperti ini… duk duk… duk duk… duk duk… kencang sekali.”

Suzy tak menjawabnya malah mengerucutkan bibirnya kesal. Mengira jika suami-nya tengah mengolok-ngoloknya sekaligus menahan malu karena menyangka suara di dada-nya benar-benar terdengar oleh telinga Myungsoo.

Padahal yang Myungsoo dengar adalah suara detakan di dada-nya sendiri. Suara yang dia yakini berirama sama dengan Suzy.

“Dan sekarang aku tahu kau pasti sedang mengerucutkan bibirmu karena kesal.” Lagi-lagi Myungsoo berbicara dan berhasil membuat Suzy terkesiap karena merasa Myungsoo bisa melihat apa yang tengah dia lakukan.

“Kau curang!”

“Apa?”

“Kau bisa melihatku tapi aku tidak.”

Myungsoo hanya terkekeh geli. Padahal dia hanya memakai insting-nya saja. Toh dia sering memperhatikan gerak-gerik istrinya setiap hari meski Suzy tak pernah bisa melihat kehadirannya.

“Itu-lah aku. Suamimu…”

Oppa… kenapa aku tidak boleh melihatmu?”

“Karena aku tidak tampan.” Jawab Myungsoo asal.

“Aku tidak peduli.”

“Tapi aku peduli.”

Wae?”

“Aku takut kau akan lari karena melihat wajahku.”

Ani. Se-jelek apapun kau, aku akan tetap di sisimu.”

“Tapi aku tak ingin istriku yang cantik ini berdampingan dengan sosok buruk rupa. Jadi biarkan lah kau berimajinasi jika suami-mu sangat tampan seperti dewa.”

Oppa… kau masih tidak percaya ketulusanku, ya?”

Myungsoo tersenyum tipis. Bukannya dia tak mempercayai Suzy. Toh dia tahu jika dirinya tak se-jelek monster atau makhluk dunia bawah. Jangan lupa tentang kenyataan dia adalah keturunan dari seorang dewi kecantikan. Tapi justru karena itu lah dia takut jika Suzy menyukainya hanya karena dia tampan. Dan dia juga takut jika ada yang tahu dirinya lah yang menikahi Suzy, beritanya bisa sampai ke sang ibu.

“Tidur saja. Sudah terlalu larut.”

Myungsoo memeluk tubuh Suzy. Membiarkan istrinya tertidur di dekapannya. Meski tak ada jawaban yang diterima Suzy dari Myungsoo dan membuat Suzy gusar.

**

Malam ini, tak seperti biasanya Suzy memilih menatap langit malam di balkon kamarnya. Tak menyadari jika sang suami menatapnya dari dalam kamar dengan guratan di dahi.

“Kau merindukan seseorang… Suzy-ya…”

Suzy terkesiap dan berbalik. Dia tak melihat siapapun di dalam kamarnya. Hanya bayangan yang seseorang terpantul karena cahaya bulan yang melewati kamar-nya.

Op…pa?”

“Kemarilah, beritahu aku kenapa wajahmu terlihat jelek malam ini.”

Geurae? Aku memang tidak secantik itu.” Sahut Suzy dan berjalan masuk ke kamarnya kembali.

Aniya. Kau tidak cantik jika wajahmu bersedih.” Myungsoo menarik Suzy setelah melewati pintu penghubung kamar dan balkon. Tubuh Suzy didekap olehnya dari belakang dan membiarkan kepalanya bersandar dicerukan leher Suzy. Menghirup aroma tubuh istrinya itu. “Katakan padaku apa alasannya.”

Geunyang…” Suzy ragu mengatakan hal yang mengusik hatinya hari ini.

“Katakan saja. Aku takkan marah sekalipun kau bilang kau merindukan pria tampan yang mungkin pernah kau lihat di hutan.”

Aniyeyo oppa!” Pekik Suzy lantang. “Aku tidak menyukai pria lain selain dirimu.”

Myungsoo terkekeh geli. Dia bukannya mencurigai istrinya itu macam-macam karena terbukti, Suzy amat mencintainya dengan menepati janjinya juga tidak pergi jauh-jauh dari mansion.

“Jadi kau merindukan siapa? Ayahmu? Ibu-mu? Atau saudara-saudaramu?”

“Mereka semua…” Sahut Suzy lemah.

“Ahh… kenapa kau tidak bilang. Aku bisa meminta kusir menjemput mereka untuk ke sini.”

Jinjja?

Eoh… memang kenapa? Apa aku begitu kejamnya melarang istriku bertemu dengan keluarganya?”

“Hmm… aniyeyo. Oppa jjang!”

Myungsoo mengeratkan pelukannya dan beberapa kali mengecup leher istrinya yang begitu harum baginya.

**

Pagi ini –seperti janji Myungsoo semalam- keluarga Suzy tiba di mansion tempat Suzy tinggal. Ayah, ibu, juga kedua saudari perempuan Suzy mengunjungi Suzy. Dengan sebuah pelukan hangat menjadi hal pertama yang mereka lakukan begitu bertemu setelah sekian lama.

“Kau tampak lebih cantik dan sehat, Suzy-ya. Apa suami-mu memperlakukanmu dengan baik?” Tanya Ny. Bae.

“Tentu eomma. Oppa sangaaaat baik padaku. Aku tak pernah kekurangan sesuatu apapun. Dan dia sangat menyayangiku.”

“Apa dia tampan?”

“Dia begitu kaya. Apa dia hanya punya satu istri?”

Pertanyaan kedua kakaknya membuat senyuman tipis Suzy mengembang.

“Tidak eonnie. Uri oppa sangat baik. Dia tidak mungkin mengkhianatiku. Dia hanya mencintaiku. Tapi…” Suzy menghela nafasnya pelan. “…aku tidak pernah melihat wajahnya.”

“APA?”

Kedua kakak perempuan Suzy terkejut. Mereka saling berpandangan satu sama lain. Begitu juga dengan kedua orangtuanya.

“Bagaimana bisa?”

“Selama ini?”

Suzy mengangguk dan kembali menunjukkan senyumannya.

“Aku sudah berjanji padanya untuk tidak melihat wajahnya. Itu tidak masalah bagiku. Toh dia sangat menyayangiku selama ini. Dan bagiku itu sudah cukup.”

“Suzy-ya, apa kau tidak penasaran dengannya? Bagaimana kalau dia ternyata monster menakutkan?” Ucap kakak pertamanya.

“Iya, Suzy-ya. Bagaimana kalau suatu hari nanti dia melahapmu saat kau tertidur?”

“Atau… atau… bagaimana kalau selama ini dia menipumu. Dia hanya tidak ingin kau tahu kalau dia adalah seseorang di desa yang sudah punya anak dan istri, dia sengaja membodohimu untuk bisa mendapatkanmu.”

“Oh, ayolah Bae Suzy. Se-buruk apapun wajahnya jika dia memang baik dan mencintaimu harusnya dia menunjukkan jati dirinya. Dia pasti penipu.”

Suzy mulai gusar. Keyakinannya sedikit luntur karena pernyataan-pernyataan kedua kakaknya. Rasa penasaran yang semula hilang, mulai kembali tumbuh.

**

Malam tiba. Kata-kata kedua kakak Suzy membuatnya kembali gusar. Dia melirik tempat tidur di sisinya. Merasakan jika sang suami telah tertidur di sisinya. Perlahan, Suzy beranjak dari tempat tidurnya. Meraba-raba ke bawah ranjang untuk mengambil sesuatu.

“Ini dia…” Suzy mengambil sebuah lentera yang telah dia sembunyikan. Dengan pelahan-lahan dia menyalakan lentera itu menerangi kamarnya.

Dadanya mulai berdebaran kencang seiring dengan api yang mulai menyala dan memberikan cahaya di kamar yang selalu gelap gulita di malam hari. Perlahan, Suzy mengarahkan lenteranya ke arah tempat tidurnya. Tempat di mana sang suami terlelap dalam mimpinya.

Suzy menarik nafasnya dan menatap lekat-lekat ke arah wajah Myungsoo.

PRANG!

Lentera yang Suzy pegang terjatuh. Suzy tercengang. Dia tak bisa menutupi keterkejutannya saat melihat sosok suaminya yang telah lama dia tak ketahui. Garis wajahnya yang tegas. Hidung mancungnya. Kedua mata tajam yang tertutup. Bibir tipisnya juga kulit putih bersihnya. Sempurna bak dewa dari langit. Tapi Myungsoo memanglah seorang dewa tanpa Suzy ketahui.

Lentera yang digenggam terjatuh ke lantai. Sementara minyaknya sempat mengenai sisi bahu terbuka Myungsoo dan membuat pria itu terbangun dari tidurnya.

Myungsoo terkejut begitu melihat Suzy terkesiap di tempatnya. DIa tahu jika istrinya telah melihat wajahnya lewat lentera yang terjatuh di dekat tempat tidur mereka.

“Suzy… apa yang kau lakukan?”

Suzy tercekat. Dia tak dapat berkata apapun lantaran masih terlalu terkejut. Sementara Myungsoo telah mendelik tajam ke arah Suzy. Kecewa lantaran sang istri mengingkari janji-nya. Juga membuatnya terluka.

Myungsoo beranjak dari tempat tidurnya. Sayap-sayap yang dia sembunyikan dia bentangkan. Tak peduli bila Suzy semakin terkejut atau bahkan jatuh pingsan karena melihat hal mencengangkan lainnya. Tanpa sedikit keraguan pun, Myungsoo pergi lewat pintu, terbang melewati balkon kamar dan pergi begitu saja tanpa tahu ke mana.

Op… pa…” Suzy terduduk lemas di lantai. Hatinya kacau kini. Dia sadar suami-nya telah pergi meninggalkannya. Juga marah padanya. “Mian… he…” Dan isakan terdengar memenuhi kamar itu.

**

Myungsoo kembali ke tempat ibu-nya tinggal dengan luka akibat minyak panas di bahu-nya. Ji Hyun yang melihat hal itu terkejut dan bertanya siapa yang membuat Myungsoo seperti ini.

“Istriku yang melakukannya. Dia mengingkari janjinya untuk tak melihatku dan…”

Myungsoo menutup mulutnya. Lupa pada kenyataan kalau selama ini dia menyembunyikan pernikahannya itu dari sang ibu.

“Istri? Kau sudah menikah? Dengan siapa?”

Helaan nafas panjang dihembuskan Myungsoo. Rasanya dia takkan bisa kembali berbohong pada sang ibu. Karena cepat atau lambat, ibu-nya pasti tahu kebenarannya.

“Aku telah menikah. Dengan Suzy…”

MWORAGU? SUZY? BAE SUZY? Gadis yang orang-orang bilang lebih cantik dariku? Begitu?”

Myungsoo mengangguk pelan. Tak berani menatap kembali wajah ibu-nya.

“KIM MYUNGSOO! KAU…” Ji Hyun marah besar pada putranya itu. Tak menyangka selama ini putra kesayangannya itu telah membohonginya. Bahkan dia jatuh cinta pada gadis yang paling dibenci ibu-nya sendiri. “Jangan pernah kembali pada gadis itu!”

**

Hari demi hari berlalu. Suzy selalu menanti malam tiba dan berharap suaminya kembali saat malam datang. Dia tak beranjak sedikitpun dari kamar ketika malam tiba. Juga tak terlelap karena yakin suatu hari suaminya akan kembali. Tapi Myungsoo tak pernah kembali padanya. Tidak sama sekali.

Hati Suzy kacau. Tubuhnya mengurus karena tak lagi nafsu makan pasca kepergian Myungsoo. Dia tak lagi ceria. Senyuman pun ikut hilang. Rasanya Suzy tak sanggup lagi hidup jika sudah begini.

Op… pa tak bisakah kau memaafkanku?”

Suzy menatap ke langit. Dia yakin, Myungsoo ada di atas langit sana meski dia tak yakin suaranya bisa terdengar hingga ke sana. Hanya hembusan angin yang membawa suaranya pergi entah ke mana.

“Nona…”

Suzy menoleh. Kedua matanya membulat begitu melihat sosok pria tampan rupawan dengan kedua sayap di punggungnya mendatanginya.

“K… kau.”

“Aku Kim Soohyun, dewa angin barat. Aku sedang berjalan di sekitar sini lalu mendengar teriakan juga isakanmu sejak beberapa hari yang lalu. Kupikir aku salah dengar karena ragu ada seorang manusia tinggal di sini. Tapi ternyata tidak. Ada apa sebenarnya?”

Suzy menatap lekat ke arah Soo Hyun. Dia ragu haruskah dia menceritakan masalahnya pada seorang pria asing? Tapi melihat siapa sosok Soo Hyun, mungkin pria itu bisa membantunya. Bukankah Soo Hyun dan suaminya sama-sama seorang dewa?

“Sebenarnya aku… istri dari Myungsoo.”

Soo Hyun tercengang. Dia menilik lekat Suzy dari atas ke bawah. Tak percaya dengan kenyataan itu.

“Kau… istri dewa cinta itu?”

Suzy mengangguk pelan.

“Bagaimana bisa?”

Suzy menceritakan semuanya. Sejak bagaimana dia harus menikah dengan Myungsoo dan perjanjian aneh yang mereka berdua sepakati sebelum akhirnya Suzy mengingkarinya dan membuat Myungsoo pergi.

“Kasian sekali kau, Suzy-ssi… Ini bukan salahmu. Kau mencintainya dengan tulus, keutchi? Kupikir ada kesalahpahaman di antara kalian.”

“Aku hanya ingin bertemu dengannya sekali saja dan menjelaskan padanya. Jika dia tak memaafkanku, aku akan menyerah.”

Soo Hyun mengangguk. Mengerti keinginan Suzy kini dan apa yang membuat gadis itu terisak di tengah hutan.

“Aku tahu di mana mungkin suamimu kini berada.”

“Di mana itu?”

“Di rumah ibunya, Jun Ji Hyun. Si dewi kecantikan.” Suzy tersenyum lebar. Seolah baru saja mendapatkan sebuah harapan lagi. “Aku bisa mengantarmu ke sana jika kau mau.”

Ne! Tentu saja aku mau! Gomawoyo… jeongmal gomawoyo!

**

Myungsoo berada di dalam kamarnya. Menatap keluar kamar dengan wajah sedihnya. Dia nampaknya amat menyesali perilakunya pada Suzy karena kini dia begitu merindukan sosok istrinya itu.

Sayangnya jika dia sudah berada di kediaman ibu-nya dia tak bisa lagi keluar. Terlebih setelah Ji Hyun tahu jika Myungsoo telah menikah dengan Suzy. Dan kegeramannya bertambah karena tahu Suzy telah melukai Myungsoo meski kini luka itu telah hilang tak berbekas.

“Suzy-yaMianhe. Harusnya aku tidak pergi… Harusnya aku tetap di sana. Harusnya aku…” Myungsoo tercekat. Kebodohannya lah yang membuatnya seperti ini. Dia bahkan tak bisa menyalahkan siapapun. Karena yang salah adalah dirinya. Sejak awal…

Dia yang telah melanggar perintah ibu-nya dengan jatuh cinta pada Suzy. Dia juga yang telah egois menjebak Suzy untuk menikah dengannya. DIa pula yang memaksa Suzy untuk mencintainya tanpa pernah melihat wujud dirinya. Dan dia juga yang akhirnya marah hanya karena Suzy mengingkari janji bodoh itu. Ini murni kesalahannya.

“Berikan aku kesempatan lagi. Kumohon…. Aku ingin bersamanya….” Gumam Myungsoo lirih.

**

Diantar Soo Hyun, Suzy akhirnya sampai ke kuil persembahan dewi kecantikan, Ji Hyun. Tempat biasanya Ji Hyun singgah.

“Jun Ji Hyun! Jun Ji Hyun! Ada menantumu datang!!!” Teriak Soo Hyun lantang.

Tak berberapa lama awan berkumpul di depan sebuah patung persembahan. Perlahan-lahan muncul-lah wujud seorang wanita cantik dan gumpalan awan itu pun menghilang dalam sekejap.

“Ada apa kau kemari dan berteriak seperti itu Kim Soo Hyun?”

Geunyang… mengantar seorang wanita cantik yang ingin bertemu suaminya, Kim Myungsoo.”

Ji Hyun geram. Menatap Suzy dengan delikan tajamnya.

“Kau pikir aku akan mempertemukannya begitu saja?” Sahut Ji Hyun ketus. “Dia sudah melukai putra berhargaku.”

Jweseongheyo… jeongmal jweseongheyo… Aku tidak bermaksud demikian. Kumohon pertemukan aku dengannya, Dewi…”

Suzy berlutut di hadapan Ji Hyun. Meminta belas kasihannya hingga terisak.

“Apa kau tidak punya belas kasihan?” Soo Hyun mulai kesal pada keegoisan Ji Hyun. Tak tega melihat bagaimana Suzy meminta belas kasihan seperti itu. “Dia hanya ingin bertemu dengan suaminya.”

“Ck…. Baiklah. Tapi aku punya syarat untuknya.”

Suzy mendongak. Senyumannya mengembang. Merasa lega karena dia punya harapan untuk bisa bertemu sang suami.

“Aku akan melakukan apapun, asalkan aku bisa bertemu dengan suamiku.” Ucap Suzy bersungguh-sungguh.

Ji Hyun justru kian geram. Baginya semua kalimat yang dilontarkan Suzy adalah nada sumbang yang tak ingin dia dengar. Dia tak suka Suzy sejak lama. Dan kian tak suka lagi dari hari ke hari setelah tahu bahwa putranya sendiri jatuh cinta pada sosok rival-nya itu.

“Karena kau putraku menjadi nakal dan tak mematuhi perintahku. Tak lagi menurutiku. Aku tak pernah melarangnya untuk jatuh cinta toh dia sudah sering membuat manusia saling mencintai. Sudah saatnya dia mencintai seseorang dan hidup bersama. Tapi… aku merasa kau bukan orang yang tepat untuk putraku itu. Jadi, aku ingin kau membuktikan jika kau pantas baginya.”

Suzy merasa menyesal. Tak menyangka dirinya amat dicintai sang suami hingga mengabaikan ibu-nya selama ini.

“Apapun itu.”

Ji Hyun tersenyum miring. Sebuah rencana sudah terlintas di pikirannya begitu Suzy memohon padanya tadi.

“Pergilah ke dunia bawah. Mintalah sebuah kotak pada dewi dunia bawah. Sebuah kotak yang berisi ramuan. Bawalah kehadapanku sebelum esok pagi. Mengerti?”

Ne! Aku akan membawakannya padamu. Aku berjanji. Dan tolong kabulkan keinginanku untuk menemui Myungsoo.”

Ji Hyun hanya tersenyum kecil lalu pergi dari sana. Meninggalkan Suzy dengan tugas berat yang akan dia lakukannya.

“Kau gila?”

Soo Hyun memekik usai memastikan tak ada lagi Ji Hyun di sana.

“Kenapa?”

“Dunia bawah itu berbahaya! Jika kau masih belum kembali saat gerbang dunia bawah tertutup kau akan mati.”

“Apa begitu?”

“Iya! Lagipula kau takkan bisa melewati penjaga-penjaganya.”

“Sesulit itukah?”

“Tentu! Kau manusia, Nona. Ingat itu!”

“Tapi… aku sudah berjanji. Lagipula aku hanya ingin berbicara dengan suamiku. Aku akan melakukan apapun dan… ini juga salahku. Pantas jika dia marah padaku dan memberiku tugas se-berat ini.”

Soo Hyun berdecak. Tak mengerti jalan pikiran Suzy.

“Soo Hyun-ssi… kau tahu di mana aku bisa melihat gerbang menuju dunia bawah kan?”

“Ck… kau benar-benar gila.”

**

Soo Hyun berdiri berdampingan dengan Suzy di jalan meuju gerbang dunia bawah –dunia kematian. Dewa-dewi pun takut menuju gerbang itu. Tak ada yang mampu mengantarnya ke sana termasuk Soo Hyun.

“Dengarkan kata-kataku ini dengan baik, Suzy.” Ucap Soo Hyun memberikan petunjuk bagi Suzy. “Kau akan bertemu seseorang dengan jubah hitam yang akan mengantarmu ke gerbang dunia bawah. Berikan dia satu koin agar dia mau membantumu menyebrangi sungai kematian hingga menuju gerbang itu. Namun gerbang itu dijaga oleh Kerberos, anjing besar dengan kepala tiga. Cukup lemparkan sepotong roti ini pada mereka agar menjauh dari gerbang dan kau bisa masuk.”

Soo Hyun memberikan dua potong roti juga dua buah koin untuk Suzy.

“Aku mengerti. Terima kasih atas bantuanmu, Soo Hyun-ssi. Sungguh kau sangat baik.”

“Aku benar-benar merasa kagum dengan kegigihan dan perasaanmu pada Myungsoo. Aku harap kalian bisa bertemu.” Suzy tersenyum dan membungkuk hormat. “Ah ya Suzy-ssi. Jika banyak arwah yang memintamu, mengajakmu bicara, atau apapun itu jangan hiraukan. Tujuanmu hanyalah menemui dewi di sana. Ingat itu baik-baik!”

Suzy mengangguk dan segera melanjutkan perjalanan. Meninggalkan Soo Hyun yang memperhatikannya dari jarak jauh.

“Aku benar-benar berharap kau berhasil, Suzy.”

**

Ji Hyun baru kembali ke kediamannya setelah berbicara di kuil dengan Suzy. Namun, begitu dia kembali, Myungsoo sudah menghadangnya.

“Aku mendengar suara Suzy! Apa dia mendatangi eomma?” Tanya Myungsoo bersungut-sungut.

“Iya. Kenapa?”

“Di mana dia sekarang?”

“Dia pergi.”

Mwo? Apa eomma mengusirnya?”

“Tidak. Aku memberikannya tugas.”

“Apa itu?”

“Mengambil kotak dari Chae Won.”

MWORAGU? Eomma! Dia adalah manusia! Jika dia masuk ke dunia bawah, dia akan mati selama-lamanya dan tak ada yang bisa lagi menolongnya. Sekalipun para dewa! Eomma kenapa kau begitu kejam!”

“Salahnya karena membuat kau tak menurut padaku. Salahnya karena melukaimu. Salahnya karena…”

“Dia lebih cantik dirimu. Iya? Kau benar-benar egois!”

Myungsoo menggeram kesal dan melengos pergi dari hadapan ibu-nya.

“Kau tidak bisa pergi ke manapun, Kim Myungsoo!”

“AKU INGIN MENEMUI SUZY! AKU TIDAK PEDULI PADAMU!”

“KIM MYUNGSOO!”

Tentu saja dengan kekuatan Ji Hyun, Myungsoo tak bisa pergi ke manapun. Penjaga kediaman mereka bahkan bisa lebih kuat dari Myungsoo jika Ji Hyun menghendaki.

“Sekali tidak tetap tidak.”

Eomma….”

Myungsoo terisak. Dia berlutut di hadapan ibu-nya. Mengemis permohonan pada sang ibu untuk bisa menemui Suzy dan membawanya pergi dari dunia bawah itu.

“Kumohon…. Eomma…”

**

Suzy menuruti setiap petunjuk yang Soo Hyun berikan padanya. Dia menghampiri penjaga berjubah hitam yang menaikki sebuah perahu kecil.

“Bisakah kau mengantarkanku ke gerbang dunia bawah?” Tanya Suzy sambil mengulurkan sebuah koin pada penjaga itu.

Penjaga itu hanya diam tanpa berkata apapun. Hanya tangannya mengambil koin dan memberikan kode untuk Suzy ikut naik ke perahu kecilnya.

Suzy mematuhinya. Dia menaikki perahu dan dengan tenang melewati sungai berwarna merah pekat yang diarungi perahu. Di sisi-sisinya banyak arwah yang berkeliaran dan kerap berbisik pada Suzy untuk meminta pertolongan.

Suzy hanya diam. Meski bulu kuduknya sudah merinding ngeri. Ini pertama kalinya dia melihat dunia bawah. Dunia kematian yang bahkan hanya mendengar namanya saja sudah membuat ketakutan.

Perahu akhirnya berhenti. Suzy melihat sebuah gerbang besar dan juga makhluk bernama Kerberos tengah menjaga di depannya. Seekor anjing berukuran sangat besar dengan tiga buah kepala.

“Terima kasih.” Ucap Suzy pada si penjaga yang segera meninggalkan Suzy begitu Suzy beranjak dari perahunya. “Sekarang dengan ini.”

Suzy mengeluarkan sepotong roti. Lantas berjalan perlahan mendekati Kerberos yang masih belum menyadari kehadirannnya.

HAP!

Suzy melempar sepotong roti ke arah lain. Menjauh dari pintu gerbang yang hendak di masukkinya.

Berhasil! Ketiga kepala itu nampak bernafsu melahap sepotong roti. Bahkan berebutan hingga tak menyadari Suzy yang memasukki pintu yang harusnya mereka jaga.

“Aku berhasil.”  Gumam Suzy kecil dengan senyuman lebarnya.

Tapi rintangannya tak hanya sampai sana.

Lagi-lagi dia menemui banyak arwah-arwah yang tak hanya berterbangan di atas kepalanya tapi juga berjalan melewatinya. Sesekali mereka berbisik meminta pertolongan tapi di saat yang lain mereka akan berteriak memekakkan telinga.

“Aku harus bertahan.”

**

Myungsoo masih dalam keadaan yang sama. Menangis di hadapan sang ibu yang masih juga berkeras hati tak mengijinkan Myungsoo menyusul Suzy.

Eomma… apa yang harus kulakukan untuk menebus kesalahanku? Aku hanya ingin bersama gadis yang kucintai. Apa itu sebuah kesalahan? Selama ini tak ada satu orang pun yang mampu membuatku terpesona. Dan aku sudah membuktikan jika Suzy adalah gadis yang mencintaiku bukan karena aku seorang dewa atau karena aku tampan. Dia sangat tulus eomma. Lihatlah! Bahkan dia memenuhi permintaanmu untuk ke dunia bawah. Bukankah tandanya dia amat mencintaiku?” Jelas Myungsoo panjang lebar. Masih berusaha meyakinkan ibu-nya.

“Tapi dia…”

Eomma… bagiku kau cantik, begitu pun Suzy. Rasa sayangku pada kalian sama besarnya. Aku mencintai kalian. Dan jika para penyembahmu mencintaimu tak ada alasan bagi mereka meninggalkanmu hanya karena ada yang lebih cantik darimu. Jika itu terjadi maka mereka tak pantas untuk menyembahmu. Dan apa salah Suzy jika dirinya begitu cantik?”

Ji Hyun terdiam. Tak ada satu pun kata yang salah dari ucapan Myungsoo. Putranya bahkan sudah lebih dewasa dari yang dia pikirkan selama ini. Dan mungkin memang tak seharusnya dia menyimpan dendam seperti ini pada gadis seperti Suzy yang tak bersalah.

“Aku harap kau tidak terlambat, Myung.” Ucap Ji Hyun kemudian. “Pergilah…”

Myungsoo tersenyum lebar. Dia bangkit dari posisinya –bersujud- dan memeluk sang ibu.

“Terima kasih, eomma…”

**

Suzy sudah melewati berbagai jalan. Sampailah dia ke sebuah singgasana. Seorang wanita cantik duduk di sana. Menatap Suzy dengan kerutan di dahinya.

“Ada apa seorang manusia mendatangiku?”

“Apa kau… Cho Chae Won, dewi dari dunia bawah?”

“Ya itu aku.”

“Hah… syukurlah aku bertemu denganmu.” Suzy tersenyum lebar dan mendekatkan dirinya ke arah Chae Won. “Aku ingin meminta sesuatu darimu.”

“Apa itu?”

“Sebuah kotak. Kotak berharga yang kau miliki.”

“Ah… apa Jun Ji Hyun yang menyuruhmu ke sini? Mengambil kotak ramuan-ku?”

N… ne. Maaf jika aku lancang.” Suzy membungkukkan tubuhnya. Dia memang tak seharusnya meminta sesuatu dari seorang dewi meski itu adalah perintah.

“Kenapa dia bisa menyuruhmu?”

Suzy mendongak. Menggigit bibir bawahnya karena ragu haruskah dia menceritakan semuanya pada Chae Won. Atau tidak.

“Dia akan mengabulkan permintaanku jika aku bisa membawakannya kotak itu.”

“Apa itu?”

“Bertemu dengan suamiku.”

“Suamimu? Maksudmu? Aku sungguh tidak mengerti.”

“Myungsoo… Kim Myungsoo adalah suamiku.”

Jinjja? Woaah… si dewa cinta itu akhirnya menemukan gadis yang dia cintai dan itu adalah manusia. Hebat sekali.” Chae Won tersenyum lebar. “Itu pasti karena kau punya kehebatan. Dan kuakui itu. Buktinya kau bisa sampai menemuiku. Padahal dewa-dewi sekalipun takkan berani ke tempat seperti ini. Tapi kau… Aku benar-benar salut padamu.”

“Te… terima kasih.”

“Ini…” Chae Won mengulurkan kotak yang dimaksud Suzy. “Berikan ini pada Jun Ji Hyun. Aku tak membutuhkannya. Mungkin dia memang sangat membutuhkannya.”

Suzy tercengang. Tak di sangka dia dapat dengan mudah mendapatkan kotak itu dari sang dewi.

“Jika aku boleh tahu, kotak apa ini?”

“Hanya… kotak kecantikan? Di dalamnya ada bubuk harum yang bisa membuat dirimu tampak lebih cantik. Aku membuat bubuk itu dari beberapa tanaman langka. Jadi memang sangat berharga. Hanya saja aku heran dia masih membutuhkan ramuan itu padahal jelas dia dewi tercantik. Atau mungkin…” Chae Won melirik Suzy dari atas ke bawah lalu tersenyum kecil. “Ya sudah… berikan saja itu padanya.”

“Terima kasih…. Sungguh… terima kasih, dewi.”

“Tapi…” Chae Won memperingatkan Suzy akan sesuatu. “Jangan membuka kotak ini sampai kau berikan pada Jun Ji Hyun. Mengerti?”

Ne. Sekali lagi terima kasih.”

Suzy berpamitan pada Chae Won. Dia pun bergegas untuk kembali menuju kuil tempat Ji Hyun berada. Sebelum itu, dia harus kembali melewati berbagai arwah yang mengusiknya. Juga Kerberos si monster penjaga gerbang. Ah, ya jangan lupakan penjaga berjubah yang harus dia beri koin.

Tapi dengan rasa bahagia yang membuncah hal itu tak lagi dia takuti. Dia bahkan lebih mudah melewati mereka.

“Tapi apa benar di dalamnya ada bubuk seperti itu?” Suzy memperhatikan kotak yang dia bawa. Tak ada yang istimewa dari luar-nya. Hanya kotak kayu biasa. Tapi siapa yang tahu isi di dalam? Bahkan seorang dewi kecantikan menginginkannya. “Kenapa aku tak boleh membukanya?”

Rasa penasaran Suzy membuncah. Padahal perjalanannya menuju kuil masih sangat panjang dan malam sudah kian larut. Jika dia tak sampai saat pagi tiba, Ji Hyun takkan mengabulkan permohonannya meski di tangannya kini sudah ada kotak yang dimaksud.

“Jika aku menaburkan sedikit untukku mungkin tak apa-apa. Pasti oppa akan semakin mencintaiku saat bertemu nanti, keutchi?”

Suzy membuka kotak itu perlahan. Melanggar apa yang sudah Chae Won katakan padanya untuk tak membuka kotak itu.

**

Myungsoo masih dalam perjalanan menuju dunia bawah. Tapi saat dia mencapai ke gerbang, gerbang sudah tertutup. Tandanya tak mungkin bisa dia masukki lagi. Nafasnya tercekat. Berpikir jika Suzy-nya telah gagal.

“Myungsoo?”

Myungsoo tersenyum. Seorang pria dengan tubuh gagah menghampirinya.

“Minho?”

“Ada apa kau mengunjungi kediamanku? Menemui istriku? Menggodanya? Atau apa?” Seru Minho –dewa dunia bawah.

“Tidak-tidak. Justru aku ingin mencari istriku. Dia ke sini tadi. Tapi gerbang sudah ditutup. Bolehkah aku melihatnya ke dalam?”

“Tidak bisa.”

“Kumohon… aku hanya ingin memastikan istriku sudah tak ada di sana.”

“Tunggu di sini, biar aku yang ke dalam dan bertanya pada istriku.”

Myungsoo mengangguk. Hatinya mulai cemas karena mungkin hal buruk akan terjadi pada Suzy di dalam sana.

Tak beberapa lama, Minho kembali dari dalam gerbang.

“Tak ada. Tapi benar ada seorang manusia ke sini menemui istriku.”

“Tapi dia tak ada di sana?”

“Tidak. Dia sudah pergi lagi.”

Myungsoo bernafas lega. Baru saja dia berpikir akan mengobrak-abrik dunia bawah jika tahu istrinya terjebak di dalam sana.

“Terima kasih, Minho!”

Myungsoo kembali terbang keluar dari sana. Meninggalkan Minho yang menatapnya heran.

“Aku baru tahu jika istrinya manusia.”

**

Myungsoo bergegas mencari keberadaan Suzy. Jika istrinya itu sudah berhasil mendapatkan kotaknya, pasti dia akan langsung membawa ke tempat ibu-nya. Maka, Myungsoo memutuskan berjalan menelusuri jalanan menuju kuil ibu-nya untuk menemukan Suzy. Dan… betapa terkejutnya dia saat menemukan Suzy terkulai di tanah dengan kotak kayu yang terbuka dan isinya berserakan ke tanah.

“SUZY!!!”

Myungsoo bergegas menghampiri tubuh Suzy. Tak ada tanda-tanda kehidupan di sana.

“BAE SUZY BANGUN! KUBILANG BANGUN! BUKANKAH KAU INGIN BERTEMU DENGANKU? KATAKAN…. KATAKAN KAU MENCINTAIKU. KATAKAN BAE SUZY KARENA AKU JUGA SANGAT MENCINTAIMU! BAE SUZY!!!!”

Myungsoo kembali menangis pilu memeluk erat tubuh istrinya. Ini salah Suzy karena telah membuka kotak yang diberikan Chae Won untuk Ji Hyun. Kotak yang hanya boleh dibuka oleh para dewi. Jika manusia yang membukanya, maka sesuatu yang buruk akan terjadi. Tapi Suzy mengingkari aturan yang diberikan Chae Won itu.

**

Ji Hyun bergerak cemas. DIa merasakan kesedihan yang juga dirasakan Myungsoo. Menduga jika Suzy telah terperangkap dalam dunia bawah. Dan ini salahnya.

Eotteoke… maafkan aku, Myungsoo-ya… maafkan aku…”

Ji Hyun menghela nafasnya perlahan.

Eomma…”

Ji Hyun menoleh. Putranya –Myungsoo- baru saja datang sambil menggendong tubuh Suzy. Wajah putranya itu begitu pilu.

“Myung… maafkan eomma…”

Eomma… bantu aku menemui Siwon agar dia bisa menghidupkan Suzy-ku. Bantu aku…”

Ne? Siwon?” Myungsoo mengangguk. “Hanya dia bukan yang bisa melakukannya? Suzy sepertinya membuka kotak yang diberikan Chae Won untuk eomma jadi dia…”

“Dia hanya pingsan.” Ucap Ji Hyun dengan senyuman mengembang. “Ciumlah dia dan dia akan sadar kembali, putraku.”

Ne?”

“Hem… itu bubuk kecantikan dari tanaman langka. Jika seorang manusia membukanya dan menghirup baunya, dia akan jatuh pingsan dan entah sampai kapan akan tersadar. Satu-satunya hal yang bisa dilakukan hanya jika seorang lawan jenis menciumnya. Jadi… lakukanlah untuk menolong istrimu!”

Myungsoo merebahkan Suzy di atas gumpalan awan yang empuk, lantas memposisikan dirinya di samping tubuh istrinya itu. Perlahan-lahan mencondongkan wajahnya pada wajah Suzy. Memposisikan bibirnya tepat di hadapan bibir Suzy. Menyesap kembali bibir ranum istrinya yang sudah sekian lama tak lagi dapat dia rasakan. Melumatnya lembut penuh kasih sayang. Melimpahkan perasaannya yang begitu menyesal dan merindukan istrinya itu.

“Eung….”

Myungsoo menegakkan tubuhnya kembali usai mendengar suara erangan Suzy.

“Suzy…”

Op… pa?”

“SUZY!”

Myungsoo memeluk erat tubuh Suzy yang belum sepenuhnya sadar. Namun perasaan bahagianya sudah terlanjur mendorongnya untuk segera mendekap erat tubuh sang istri. Di sisi lain, Ji Hyun yang melihat kebahagiaan putranya ikut berbahagia.

**

Tak ada lagi yang harus ditutupi kini antara Myungsoo dan Suzy. Pesta pernikahan pun digelar. Seluruh dewa-dewi juga para manusia diundang ke dalam pernikahan megah mereka. Ji Hyun pun terlihat sangat bahagia melihat kebahagiaan putranya. Tak lagi menyimpan dendam pada Suzy ataupun merasa iri pada kecantikan menantunya itu.

“Aku punya hadiah untuk pernikahan kalian.”

Choi Siwon –dewa langit atau dewa dari seluruh dewa- menghampiri Suzy dan Myungsoo. Keduanya tampak terkejut dan segera membungkuk hormat di hadapan Siwon. Bahkan para tamu undangan langsung menghentikan aktivitas mereka saat Siwon sudah mulai berbicara.

“Anda tidak perlu memberi hadiah. Dengan mendatangi pernikahan kami pun, kami sudah sangat bahagia.” Ucap Myungsoo pada Siwon.

“Tidak-tidak… Ini sebuah pernikahan jadi aku harus memberikan hadiah. Aku juga sudah mendengar bagaimana perjuangan Bae Suzy ke dunia bawah. Jika perasaan cinta kalian. Kupikir sebuah hadiah sangat pantas untuk kuberikan pada kalian. Dan hadiah itu….” Siwon mengeluarkan tongkatnya. Dengan beberapa gerakan kecil, tongkat itu mengeluarkan cahaya di ujungnya. “Aku berikan keabadian untuk Bae Suzy agar bisa hidup bersama selamanya dengan suami-nya, Kim Myungsoo.”

Myungsoo terkejut. Begitu juga dengan seluruh tamu yang hadir. Hadiah yang begitu berarti besar bagi pasangan ini tentunya.

“Terima kasih. Terima kasih dewa…” Ucap Suzy penuh haru.

“Terima kasih…” Sahut Myungsoo.

Keduanya tersenyum senang, saling berhadapan dan memeluk erat satu sama lain dengan perasaan bahagia yang membuncah.

** END **

*NB : Happy Valentine’s Day readers…. ^^ Semoga semakin mencintai sesama lebih dan lebih lagi. Terutama mencintai karya-karyaku hahaha…

Untuk hari spesial ini aku hadirkan satu cerita yang diadaptasi dari sebuah mitologi yunani. Jadi bayangkan mereka dewa-dewi ya hahaha Karena mitologi tentu banyak hal yang gak masuk diakal yang terjadi. Jadi cukup nikmati saja ceritanya dan semoga gak baper… hahaha

Have a nice day and nice weekend!!!

Ditunggu commentnya ^^ Gamsahaeyo *BOW*

33 responses to “Eros & Psyche

  1. Ping-balik: Pygmalion & Galatea | MYUNG-JI's STORIES

  2. seperti biasa bikin aku klepek klepek padahal aku jomblo*? * ya udah deh aku semakin mencintai karya eonni saja yah. Ah yang lain aku tunggu ff nya wuhuuu

  3. ohhh so sweetttt
    terharu bacanya.
    perjuangan zy eonni emg si acungi jempol. keundae zy eon org nya gk bsa dilarang, penuh dengan keingintahuan.
    huhh untung ajaa cuma pingsan. q kira bklan meninggal. aigoo obat nya cium zy eon. kya crta putri tidur aja. hee
    im happy…happy endinggg ♡♡♡♡♡

  4. Uwaah daebak…..akhh author makin sayang aja di hari valentine ini bikin ff yg jujur keren bgt , ada unsur yunani dewa dewi nya juga ……dan akhirnya eommanya myungsoo sadar kesalahannya skrg kalo dia ga perlu iri sama menantunya…dan ahhh sweet bgt cinta nya myungzy ….. Dan akhirnya si dewa cinta nemuin orang yg dicintai…dan yg bikin tegang tu pas myungsoo nemuin suzy tergeletak gara gara ngirup bedak yg dr kotak itu, aku kira dia udh ga ada tapi ternyata huh pingsan …deg deg an asli….dan ending nya ngena banget apalagi pas baca siwon ngasih keabadian sama suzy biar bisa sama si dewa cintanya myungie ….daebak
    Dan ditunggu karya karyanya eonni, yg fantasy fantasy gini justru menarik banget kalo menuutku…dan happy valentine eon

  5. aku kah yg pertama?
    daebak thor… keren bgt
    ngk nyangka bakalan berakhir bahagia..
    maunya smpe mereka punya anak thor.uuhh..ngk kebayang anak mreka kyk mn.pasti cakep”luarbiasa…..
    di tunggu ff author yg lain.fighting!!!

  6. Ocha,,,,,,,annyeo g,,,,
    Lama bngt q g mampir n q jg g tau lo ocha ganti nama blog.
    Tiap ada new post dr blog ini sll bingung, q g pernah buka.
    Ceritanya keren bngt,,,,,,kebayang n pantas bngt kalo mereka berperan jd dewa dewi yunani.
    Keren cha,,,,,,

  7. omo. . omo. . meleleh nih meleleh. . . sweet banget sih ♡
    aduh, ngak kebayang deh seberapa cantiknya suzy ampe myung sampai tergila2 gt sama dia. . .
    untunglah eomma myung ngak jahat2 amet xD
    hm. . terimakasih juga buat dewa siwon yang memberikan keabadian buat suzy, jadi bisa sama2 terus deh ama myung. itulah manfaat yang didapat oleh suzy karena keberaniannya sampai rela kedunia bawah. .
    ah, ceritanya keren. joah. . joah. . .
    thanks author-nim atas ceritanya yang luar biasa 😉

  8. keren bgt… aigoo dewi kecantikan sampai iri dengan kecantikan suzy…myungsoo si dewa cinta bahkan sampai terpesona dan mengingkari perintah ibunya… perjuangan suzy untuk bertemu myungsoo benar2 hebat ya walaupun suzy melanggar perintah chae won… eonni ceritanya keren

  9. Happy ending. 🙂
    Terharu gw sama kisah cinta MyungZy. Suzy bener2 yeoja yg kuat dan berani yah. Salut… 🙂
    Pantes dah dampingin si dewa cinta, Kim Myungsoo.
    Btw, Ji Hyun ahjumma egois weh. Masa iri sama Suzy, menantunya sendiri, padahal mereka sama2 cantik kok.
    Tapi serius loh kadang wajah Suzy terlihat mirip sama Jun jih hyun, apalagi di foto untuk iklan perhiasan Didier Dubot itu. Gw liatnya mirip masa’,,,, hahaaaa

  10. Kepo itu sebenernya bagus gag bagus karna rasa penasaran itu yg akan membunuh qta..
    Huaaa… pengen getok suzy deh..hedeew,.,
    Walau happy end ttp greget ama suzy heheheh

  11. Huaa happy ending 😄😄
    Sempet kaget, kirain suzy eonninya meninggal, untungnya engga..
    Suka banget deh sama ceritanya^^
    Ohh annyeong thor, udah lama ga ke wp ini hehe, aku izin baca ff” yg baru di post ya^^

  12. Deg2an bgtt masa ini??
    Myung sabg dewa cinta jatuh cinta sama seorang manusia.
    Dia aja jatuh cinta ama suzy karena dia cantik, tapi suzy masa gak boleh lihat mukanya myung.
    Padahal suzy tulus dan itu kebukti.
    Aku bayangin sleeping beauty pas myung bangunin suzy dengan sebuah kiss 😍😍

    Aku udah ngayal tingkat dewa ini..
    Mau baca yg couple lain akhhh

  13. Happy end dech..

    Mw tnya onni makan apa sich,,kok bisa ya setiap apapun yg eonni keluarin bikin org pada kagum,,dri yg cerita romance,comedy sampai cerita gokil kek gni bisa ada dalam pikiran nya(*jadi salut)..

    Cerita ny hampir mirip dongeng putri tidur ya,cuma bedanya suzy gk dibunuh tapi cuma di jodohin sama pasangan yg jlek,tapi end ny sama aja sama-sama nikah dan dapat pasangan bak pangeran..

    Konflik ny gk berat,,hanya saja salahkan rasa kepo suzy yg tggi jadi akhirnya jadi masalah,,yaaa walaupun suzy jga gk sepenuhnya salah(*jgan lupakan ide gila myung tntng janji bodoh itu)

  14. OMO!! Author Ochaaaaa….. ini mah bagusnya kebangetan!!! salut bgt deh.. ini bner” bikin prasaan ga karuan, dapet ide dari mna coba smpe bisa bkin crta sgini bagusnya????? aaaaakkkkk… sosweetnya kebangetan.. mian baru bisa drop comment d karenakan sinyal yg ga mndukung..

  15. annyeong saeng aq bru nongol lg hhehehe…aq suka cerita spt ini hahaha…aigoo suzy rasa penasarannya tinggi bgt…but aq suka semuanya happy ending hohohoi

  16. Waaah2..
    Fiktifnya lain daripada yg laiiin deeh..good
    Suzy tuluuus bgt yaaak..sampee relaaa ke duniaa bawaaah..
    Tapi akhirnyaa happy endiing.. eomma myung ngerestuin merekaaa 😊

  17. Baru baca, sumvah keren bgt ceritanya, walaupun berdasarkan mitologi dan ceritanya sebenernya simple, tp tetep aja menarik buat dibaca, like it ocha !!!

  18. Aigoo ini manis sekaliii
    Dari awal aku udh yakin klo myungsoo pasti bakaaln jatuh cinta sm suzy
    Dan ketika myung pergi karna wajahnya terlihat oleh suzy menurut ku bukan salah suzy spenuhnya karna bagaimanapun seorang istri berhak tau seperti apa suaminya luar maupun dalam
    Tapi salut bgt sm kegigihan suzy buat melakukan apapun demi bisa ketemu myungsoo lg bahkan meskipun myungsoo ga mau memafakannya yg penting bisa ketemu aja udh sneneg banet ya ampuun benar2 cinta sejati
    Myungsoo hebat deh telapatinya cepet bgt bisa nemuin suzy di dunia bawah prok prok prok
    Daebak thor ceritanya suka sekalii amazing wonderful sweet kereen

  19. Sujud syukur sekian lama nunggu ff genre fantasy lagi akhirnya ada juga walaupun cuma one shoot jga gpp asalkan myungzy… udah lama jga gak prnh berkunjung ke sini lgi ehh… pas berkunjung dapat ff ini. Ditunggu ff myungzy fantasy lainnya thor semangatt

Tinggalkan komentar